Space - based arsitektur

Space - based arsitektur

Space-Based Arsitektur (Arsitektur berbasis Ruang) adalah pola arsitektur perangkat yang dirancang untuk mengatasi masalah skala,kinerja dan distribusi data dalam sistem terdistribusi. Pola ini cocok untuk mengelola beban kerja dan mendukung aplikasi dengan persyaratan ketersediaan tinggi serta sklabilitas yang tinggi.Space based arsitektur ,mengambil inspirasi dari model sistem terdistribusi seperti tuple-space dan memori berbagi.

Konsep utama dalam space based arsitektur adalah sebagai berikut:

1.Space(Ruang) space merupakan tempat penyimpanan ruang terdistribusi dan terdiri dari kumpulan entitas data yang disebut "tuples" dan "entry".Tuple dapat berisikan data atau informasi yang diperlukan dalam aplikasi.

2.Proccessor(prossesor) Setiap komponen dalam sistem (disebut juga sebagai "procccessing unit" memiliki akses ke space. Komponen ini dapat membaca dan menulis tuples ke space,serta memproses atau memanipulasi tuples yang ada.

3.Even Drivent Arsitektur ini biasanya berbasis event driven dimana proses berjalan sebagai respons terhadap peristiwa(event) tertentu yang terjadi di sistem.

4.Distribuasi dan replikasi Space based arsitekture memungkinkan untuk mendistribusikan dan mereplikasi space di beberapa node atau lokasi, yang mendukung skalabilitas dan ketersediaan yang tinggi.

5.In-memory Data Grid(IMDG) Implementasi arsitektur ini sering menggunakan IMDG untuk menyimpan data dalam memory, yang meningkatkan akses dan kinerja.

Contoh sederhana Space-based arsitektur:

Misal anggaplah anda memiliki sebuah aplikasi e-commerce dengan banyak pelanggan yang melakukan pembelian secara bersamaan.Space-based architecture dapat diterapkan sebagai berikut.

  • Setiap komponen aplikasi memiliki akses ke space,yang berfungsi sebagai "Keranjang belanja"bebagi di antara semua komponen.

  • Ketika pelanggan menambahkan barang keranjang belanja,tuple yang berisi detail produk dan jumlah ditambahkan ke space.

  • Setiap komponen lain yang terlibat dalam pemrosesan pesanan, seperti manajemen persediaan dan pembayaran, dapat membaca tuple dari space dan menangani tugasnya.

  • Setelah pesanan selesai diproses,tuple dihapus dari space.

Keuntungan Space-Based Arsitektur

  • Skalabilitas kemampuan untuk mendistribusikan dan mereplikasi space memungkinkan aplikasi untuk dengan mudah ditingkatkan secara horizontal untuk menangani beban kerja meningkat.

  • Ketersediaan Tinggi Replikasi data dibeberapa node memastikan ketersediaan tinggi jika salah satu node mengalami kegagalan.

  • Kinerja Penyimpanan data dalam memori(IMDG) memungkinkan akses data yang cepat dan meningkatkan kinerja aplikasi.

  • Fleksibilitas Space-based arsitektur mendukung aplikasi yang dinamis dan responsif terhadap perubahan.

Kelemahan Space-Based Arsitektur

  • Kompleksitas Implementasi arsitektur ini dapat lebih kompleks dibandingkan dengan pola arsitektur lainya karena melibatkan manajemen space,replika data, dan koordinasi antar komponen.

  • Sinkronisasi Data sikronisasi data antar node dapat menyebabkan overhead dan memerlukan manajemen yang hati - hati untuk menghindari konflik dan ketidaksesuaian data.

  • Biaya Infrastruktur Membutuhkan infrastruktur yang kuat dan besar untuk mendukung mekanisme dan replikasi.

Space-Based Arsitektur sering digunakan dalam aplikasi terdistribusi yang memerlukan ketersediaan tinggi,skalabilitas dan performa tinggi,seperti e-commerce,permainan online dan aplikasi perbankan.penerapan pola ini harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan spesifik aplikasi dan kemampuan infrastruktur.