Relay Arduino adalah sebuah modul yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat listrik atau elektronik dengan menggunakan mikrokontroler Arduino. Modul relay berfungsi sebagai saklar (switch) yang dapat mengalirkan arus listrik pada perangkat yang dikendalikan oleh Arduino.
Pada dasarnya, Relay Arduino berfungsi sebagai penghubung antara mikrokontroler Arduino dengan perangkat listrik yang lebih besar, seperti lampu, motor, atau peralatan rumah tangga lainnya. Dengan menggunakan Relay Arduino, maka pengguna dapat mengontrol perangkat listrik tersebut secara otomatis melalui program yang dibuat di mikrokontroler Arduino.
Relay Arduino biasanya terdiri dari beberapa bagian, antara lain relay, transistor, dioda, dan beberapa komponen elektronik lainnya yang membantu dalam mengontrol aliran listrik. Relay Arduino biasanya dapat dihubungkan dengan mudah ke pin output digital pada mikrokontroler Arduino, sehingga dapat dikendalikan dengan mudah melalui program Arduino.
Modul Relay Arduino umumnya terdiri dari beberapa pin yang berfungsi sebagai input dan output. Berikut ini adalah beberapa pin yang umumnya terdapat pada modul Relay
PIN | Fungsi |
Pin VCC | merupakan pin input untuk sumber daya listrik pada modul relay. Pin ini umumnya terhubung dengan sumber daya listrik eksternal atau pin 5V pada mikrokontroler Arduino. |
Pin GND | merupakan pin ground atau tanah pada modul relay yang digunakan untuk menghubungkan dengan ground pada mikrokontroler Arduino. |
Pin IN | merupakan pin input yang digunakan untuk mengontrol relay. Pin ini terhubung ke salah satu pin output digital pada mikrokontroler Arduino. |
Pin COM | merupakan pin output common atau kaki umum dari relay yang digunakan untuk menghubungkan dengan perangkat listrik atau elektronik yang dikendalikan. |
Pin NO | merupakan pin output normally open atau kaki terbuka yang digunakan untuk menghubungkan dengan perangkat listrik atau elektronik yang akan dihidupkan ketika relay aktif. |
Pin NC | merupakan pin output normally closed atau kaki tertutup yang digunakan untuk menghubungkan dengan perangkat listrik atau elektronik yang akan dimatikan ketika relay aktif. |
Perlu diingat bahwa konfigurasi pin pada modul Relay Arduino dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan model modulnya. Sebaiknya selalu merujuk pada datasheet modul Relay Arduino yang digunakan untuk mengetahui detail pinout dari modul tersebut.
Contoh:
int relayPin = 2; // Pin output digital pada Arduino Uno yang terhubung ke pin IN pada modul Relay Arduino
void setup() {
pinMode(relayPin, OUTPUT); // Mengatur pin relay sebagai output
}
void loop() {
digitalWrite(relayPin, HIGH); // Mengaktifkan relay
delay(1000); // Menunggu selama 1 detik
digitalWrite(relayPin, LOW); // Mematikan relay
delay(1000); // Menunggu selama 1 detik
}
Pada contoh kode di atas, pin output digital pada Arduino Uno yang terhubung ke pin IN pada modul Relay Arduino adalah pin 2. Pada blok setup()
, pin 2 diatur sebagai output. Pada blok loop()
, relay diaktifkan dengan menyetel pin 2 ke HIGH, kemudian menunggu selama 1 detik menggunakan fungsi delay()
, lalu mematikan relay dengan menyetel pin 2 ke LOW, dan menunggu selama 1 detik lagi sebelum memulai kembali proses pengulangan.